Jumat, 25 Maret 2011

RIWAYAT NEGERI 1001 MALAM KINI


Peradaban Irak yang dikuasai kerajaan Persia pada tahun 539 SM, terletak di lembah sungai tigris dan telah menjadi pusat peradaban dunia sejak 3500 SM.. Bangsa persia menyerah dibawah kekuasaan Iskandar Yang Agung dan angkat kaki dari Mesopotamia pada tahun 331 SM.


Kemudian bangsa yang perekonomiannya bergantung pada minyak bumi dan pertanian ini, menjadi bagian kekaisaran Romawi selama kurun waktu 500 tahun sejak 115 M, hingga Dinasti Abbasiyah yang menaklukkannya pada tahun 633 M dan mencapai masa kejayaannya dibawah pemerintahan Khalifah Harun Ar Rasyid (786-809 M) dan Khalifah Al Ma’mun (813-833 M).


Negeri seribu satu malam yang di embargo ekonominya oleh PBB sejak tahun 1990 karena diduga -sampai saat ini tak pernah terbukti- mempunyai senjata kimia pemusnah massal, dipimpin oleh Saddam Hussein yang lahir hari rabu, 28 April 1937 di desa Al Awja, Tikrit, Irak Utara. Dibawah didikan pamannya yang sangat membenci Dinasti Hashemite, ia bergabung dengan partai Sosialis Arab Baath pada tahun 1957, dan mendapat kepercayaan penuh dari pendiri partai Baath, Michael Aflaq, seorang kristen ortodoks yang mendirikan partainya pada tahun 1943 dengan Salahuddin Al Bittar di damaskus.


Saddam yang sempat dipenjara karene terlibat usaha pembunuhan terhadap Perdana Menteri Abdul Karim Qassim, kembali mencuat dan menjadi catatan sejarah karene berhasil menggulingkan pemerintahan kolonel Abdul Rahman Arif pada tanggal 17 juli 1969 dan mencapai puncak perjalanan politiknya sejak diambil sumpahnya untuk menjadi orang nomor satu di Irak pada tanggal 16 juli 1979 setelah menggulingkan kekuasaaan Presiden Ahmed Hasssan Al-Bakr.


Kini Irak yang 95 persen penduduknya beragama Islam sedang dalam kondisi chaos sejak patung Saddam Husein di pusat kota Baghdad ditumbangkan dan Saddam yang sejak mudanya selalu menentang ketidak adilan, kini entah berada dimana. Benda benda peninggalan bersejarah yang menjadi bukti masa emas kerajaan secara sistematis, dihancurkan untuk menghilangkan jejak kejayaan Mesopotamia. AS dengan gaya basa basinya telah mengusulkan pada PBB untuk mencabut embargo terhadap Irak, tetapi, kenyataan di lapangan, pasukan sekutu selalu memotong jalur distribusi makanan dan obat obatan pada penduduk yang hampir mati kelaparan dan membutuhkan pengobatan.


Tetapi, walau media barat selalu menebarkan benih permusuhan, dan melalui propaganda nya, kerap menjelek jelekkan Saddam, namun bagi rakyatnya, Saddam masih lah tetap seorang pahlalawan dan simbol perjuangan melawan kaum kafir imperialis Amerika.

Tidak ada komentar: