Kamis, 14 Agustus 2008

MENGUNDANG INVESTOR KE SARANG KORUPTOR


11 Agustus 2008

Munzir Baraqah

Dibalik usaha keras pihak swasta yang mengharapkan dukungan dari Pemerintah, baik Pemerintah pusat maupun daerah dalam hal ini Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), yang berusaha menarik minat investor asing, agar mau menanamkan modalnya di daerah ini, ternyata pihak Pemerintah Kota (Pemko) Medan dengan bantuan Kepala Dinas (Kadis)-nya malah asyik menghisap darah rakyat atau pengusaha lokal melalui berbagai macam peraturan daerah yang berbentuk pungutan dan upeti dengan dalih untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.

Seperti dituturkan oleh salah seorang pengusaha hotel yang enggan disebutkan namanya, belum lama ini Pemko Medan mengeluarkan lagi peraturan barunya tentang retribusi izin pengelolaan, pengambilan & pemanfaatan air bawah tanah yang sebelumnya dikuasai oleh Pemprovsu. Kemudian izin yang telah diperoleh dari Gubernur ini harus di daftar ulang dan diwajibkan untuk memperpanjang izin kembali kepada Walikota melalui Kabag Bina Sarana & Prasarana Perekonomian Setdakot Medan.

Sebelumnya juga telah turun peraturan baru mengenai retribusi izin usaha pariwisata melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisatanya, kemudian peraturan mengenai pajak reklame melalui Kadis Pertamanannya dan pungutan-pungutan baru yang terlalu banyak bila disebutkan satu persatu. Tentu saja biaya ini akan mempengaruhi anggaran operasional perusahaan, apalagi bila diakumulasikan dengan kenaikan harga BBM & tarif dasar listrik.

Perusahaan Daerah Air Minum juga tidak ketinggalan, ikut-ikutan menaikkan tarif, seperti yang diutarakan seorang pengusaha restoran di Medan, “ belum sempat kita bernafas akibat naiknya harga BBM dan TDL, sudah dihadapkan lagi dengan naiknya harga air minum, belum lagi petugas dari dinas yang satu hilang, sudah datang petugas dari dinas yang lain, bisa mati berdiri aku ini”, ujarnya.

Tanpa disadari, Pemko Medan telah membentuk image negatif terhadap para investor dan kalangan dunia usaha dengan peraturan-peraturan yang kelewat menurutkan hawa nafsu, peraturan-peraturan yang – harapan kita – murni untuk menambah kas daerah, tetapi kenyataannya hanya akan menimbun kantong pembuat kebijakan saja.

Apakah pihak Pemko mau mendengar atau merevisi ulang kebijakan-kebijakannya? Ataukah akan tetap bertahan, sementara terus mencari-cari dari lubang mana lagi bisa dicongkel agar duit rakyat keluar dari kantongnya untuk disalurkan ke kantong penguasa, bukannya berusaha untuk menutup kebocoran-kebocoran akibat lubang gigitan tikus-tikus kantor di instansinya.

Bagaimana mau mengundang tamu, kalau rumah jadi sarang tikus, gimana mau masuk, kalau taman berbau busuk, gimana mau assalamu’alaikum, belum apa-apa sudah di gonggong anjing, lari aja lah…

Sabtu, 09 Agustus 2008

Ahmad Nazri Nasution : Pahlawan Seni & Lingkungan Hidup


10 Agustus 2008

Munzir Baraqah


Pada hari selasa, 5 februari 2008 di Harian Analisa terbitan Medan pada kolom “Sumatra Utara” mengenai tulisan berjudul "Ahmad Nazri Nasution, Pencipta Lagu Daerah Tapanuli Selatan (Tapsel) yang Kini Terlupakan yang ditulis oleh Al Benny H Damanik", saya mengucapkan terima kasih pada penulis yang telah secara bijaksana mengangkat cerita tentang Ahmad Nazri, salah satu pahlawan kita dibidang seni yang merupakan salah satu dari sekian banyak orang-orang yang terpinggirkan, kalau bisa dibilang telah terlupakan. Namun, dengan tidak mengurangi rasa hormat saya pada penulis, ada sedikit yang mengganjal di hati saya sewaktu membaca tulisan dibawah gambar Ahmad Nazri yang bertuliskan,“SEPEDA ANGIN : Seniman musik daerah Ahmad Nazri Nasution (61) minder dalam kehidupan, meskipun masih tetap memakai sepeda angin botot model “penjajahan belanda”, dalam kegiatan kesehariannya.

Disini saya hanya ingin berbagi kepada Sdr Al Benny H Damanik, bahwa sepeda dimata kita semua yang sekarang sedang giat-giatnya menekan pemanasan global akibat pemakaian energi dari perut bumi yang berlebihan bukanlah barang botot, bahkan, Bapak Ahmad Nazri Nasution bisa dibilang bukan hanya sebagai pahlawan dibidang seni, namun kita semua perlu mengangkat beliau sebagai Pahlawan Lingkungan Hidup yang mencintai anak cucunya agar tidak menghirup racun polusi dari asap kenderaan yang dihasilkan orang-orang yang masih banyak tidak menyadari atau memang sombong dengan pakaian duniawinya. Sosok Ahmad Nazri tidak pernah dan tidak sedikitpun terbetik di hatinya perasaan minder menjalankan sepeda antiknya, dia berkeliling kampung yang dijaganya agar tetap asri, bahkan beliau bangga telah menjadi bagian dari orang-orang yang membantu ikut dalam mencegah rusaknya iklim dunia.

Terima kasih Pahlawanku.

10 Kekuatan Disiplin Pribadi

09 Agustus 2008
Munzir Baraqah


1. Ciptakan pekerjaan untuk diri anda sendiri; Jangan menunggu sampai orang lain memberikan pekerjaan pada anda.

2. Ambillah inisiatif untuk melaksanakan pekerjaan Anda; Bukan memainkan peranan yang pasif.

3. Tangani pekerjaan besar ; Tugas remeh akan merendahkan anda.

4. Pilih pekerjaan yang sulit; Kemajuan terletak pada sukses melaksanakan pekerjaan sulit.

5. Segera setelah Anda memulai; jangan pernah menyerah – selesaikan, apapun yang terjadi.

6. Pimpinlah mereka yang berada disekitar anda; Memimpin dan bukan dipimpin orang lain secara jangka panjang akan membuahkan perbedaan besar.

7. Miliki tujuan; Manusia Rahmatan lil Alamin menghasilkan ketabahan, perencanaan & usaha, serta memberi Anda harapan akan masa depan.

8. Miliki kepercayaan diri; Kalau tidak demikian maka anda akan kekurangan energi, persistensi, dan bahkan substansi di dalam bekerja

9. Gunakanlah pikiran Anda sepenuhnya dalam tingkatan tertinggi di setiap waktu; Bukalah mata Anda pada setiap sudut dan berjaga-jaga selalu. Ini merupakan cara untuk memberikan pelayanan yang memuaskan.

10. Jangan takut terhadap perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat adalah ibu dari segala kemajuan dan merupakan stimulus bagi agresivitas. Kalau Anda takut untuk berbeda pendapat, maka Anda menjadi rendah-diri dan pemalu.

Jumat, 08 Agustus 2008

Khalafat Majlis Protes Kebijakan Bertentangan Dengan Al-Quran

08 Agustus 2008
Munzir Baraqah


Polisi di Dhaka, ibukota Bangladesh memukuli aktivis Islam Khalafat Majlis bahkan yang sudah lanjut usia di Dhaka karena memprotes kebijakan pemerintah mengenai hak-hak wanita yang menyarankan pembagian yang setara dari harta warisan diantara saudara-saudara laki-laki & perempuan bertentangan dengan hukum pewarisan yang ada dalam kitab suci Alquran

Rabu, 06 Agustus 2008

IIACSS Ungkap Pembantaian di Irak oleh Pasukan Amerika Serikat

05 Agustus 2008
Munzir Baraqah

Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan oleh Opinion Reaearch Business (ORB) yang berkedudukan di London & mitra risetnya Independent Institute for Administration and Civil Society Studies (IIACSS) menyebutkan lebih dari 1 jt jiwa orang Irak tewas di bantai kekejaman tentara Amerika Serikat dan sekutunya.
Penelitian ini berdasarkan pada temuan-temuan hasil pekerjaan surveyor yang melibatkan masyarakat Irak dengan mengajukan pertanyaan face to face sebanyak 2.414 orang dewasa Irak usia 18 tahun keatas, yang pada akhirnya diketahui kalau sensus lengkap terakhir di Irak pada 1997 yang mengindikasikan total 4,05 juta rumah tangga.
Responden ditanyai seputar jumlah anggota rumah tangga mereka jika ada yang tewas akibat kekerasan di tahun 2003. Margin kesalahan 1,7% dan ngka korban tertinggi ada di Baghdad lebih kurang 40% rumah tangga kehilangan seorang anggota keluarga. Irak kini berjumlah 27 jt jiwa populasi.

Selasa, 05 Agustus 2008

Barack Obama di Mata Munzir Baraqah

05 Agustus 2008

Munzir Baraqah


“What do you see in Obama? Has he Carisma? Do you Find something different from him? “ Itulah beberapa pertanyaan yang di jawab Ir. Munzir Baraqah dengan mengutarakan, Obama selalu menggelar acara coffee morning yang rutin diadakan Obama untuk menjaring pendapat & opini masyarakat sebelum memperjuangkan kepentingan mereka di ruang sidang Senat & Kongres AS.

Agenda di buka Oleh Petugas Humas yang membuka pertemuan & memberi pengantar kemudian Obama maju melaporkan apa saja yang telah dilakukan & apa yang telah dicapai & telah dimanfaatkan Publik. Dilanjutkan dengan dialog tanya jawab termasuk persoalan yang masih dihadapi Publik & tugas berikutnya yang hendak disampaikan yang harus diperjuangkan Obama.

Dialog telah menjadi ajang komunikasi politik Obama & Publik. Obama dinilai memiliki telinga & komitmen untuk menjawab permasalahan mereka sebagai warga yang mampu memperjuangkan misi & aspirasi & kepentingan mereka. How about you?

Kesombongan Tung Desem Waringin

05 Agustus 2008
Munzir Baraqah


Menyikapi aksi tebar uang 100 jt oleh Tung Desem Waringin di desa Dranggong Kecamatan Taktakan Serang, Banten, merupakan satu bentuk perbuatan yang telah menikam perasaaan orang beradab, tidak sesuai dengan HAM & menjatuhkan harkat manusia. Aksi Tung menampakkan dirinya bukan seorang ilmuan yang peka, tetapi sebagai seorang ilmuan yang memiliki harta yang bodoh yang telah merendahkan harkat manusia bahkan lebih rendah dari ayam kampung ketika ditebarkan jagung, menjadikan banyak kelompok ayam terbang berebut patuk untuk mematuk jagung.
Padahal harta itu pinjaman dari Allah SWT yang telah dia nikmati karena otaknya diberi Allah SWT kemampuan menyerap & menuangkan ilmu pengetahuan, hingga melahirkan banyak karya-karya. Tung telah jadi ilmuan yang hedonis & anarkis & menjadikan orang miskin lebih rendah dari ayam. Sangat disayangkan pemikiran ilmuan yang kaya seperti Tung itu sangat miskin, miskin dari kepedulian yang beradab sehingga kita berharap dalam kondisi kesusahan ekonomi kini tidak melahirkan banyak Tung yang bodoh itu.

Senin, 04 Agustus 2008

Dilema Pajak Hotel dan Restoran

04 Agustus 2008
Munzir Baraqah


Wacana untuk menghapus Pajak Hotel & Restoran patut dipertimbangkan karena disinyalir selama ini Pajak Hotel & Restoran yang terkumpul sebesar 50 triliun tapi tanpa diimbangi dengan upaya pemerintah untuk lebih mengembangkan sektor kepariwisataan. Rakernas PHRI yang diselenggarakan pada 7 – 9 Februari 2008 yang lalu di Palembang yang memberangkatkan utusan dari Sumut yang dipimpin oleh Ketua delegasi PHRI Sumut yang juga Direktur & Pembantu Direktur I Akademi Pariwisata (Akpar) Drs. Renalmon Hutahaean, MM didampingi Pembantu Direktur I Akademi Pariwisata Medan hanya geram karena krisis listrik yang menimpa Sumut dan dari 20 BPD PHRI di Indonesia atau lebih dari 150 delegasi itu kebanyakan hanya menyoroti sikap polisi yang meresahkan.
Untuk itu, kedepannya, dihimbau agar PHRI mengikutsertakan LSM dalam pembahasan rancangan UU kepariwisataan selain menghimpun segala permasalahan di daerah serta mengikutsertkaan LSM dalam mendirikan Badan Promosi Pariwisata Indonesia

Modifikasi Pakaian Daerah Untuk Seragam Pegawai Negeri Sipil



04 Agustus 2008

Munzir Baraqah


Majelis adat di daerah-daerah di seluruh Indonesia, diharapkan peranannya dalam membuat sebuah design pakaian seragam baru untuk Pegawai Negeri Sipil atau Instansi Swasta yang mencerminkan khas pakaian adat daerah setempat. yang dimodifikasi agar terkesan simple dan sederhana untuk memudahkan pemakaian sehari-hari tanpa meninggalkan image pakaian tradisional setempat sehingga upaya untuk memasyarakatkan kembali pakaian adat yang dahulu juga dipakai para pejabat kerajaan Nusantara dapat tumbuh kembali.

Kita mampu menciptakan busana menarik nan cantik. Banyak desainer dengan kepiawaian dan kematangannya dalam dunia fashion mampu merubah bentuk seragam pegawai pemerintah yang konservatif menjadi seragam ready to wear bernuansakan aksen tradisional daerah. Selaku anak bangsa yg mempunyai beragam pakaian khas tradisional yg mencerminkan ke agungan budaya, kita yakin mampu menciptakan inovasi baru busana seragam.

Koleksi seragam yang memiliki tampilan yang berbeda dengan penekanan pada aksen motif, kita akui, terlebih dahulu pemakaian aplikasi corak budaya ke dalam busana pemerintah memang sudah dilakukan terlebih dahulu oleh Pemerintah Thailand, India, dan Filipina. Makanya tak heran jika motif-motif negara tetangga lebih dikenal dunia internasional."Indonesia itu kan jauh jauh kaya dengan motif yang begitu unik. Makanya untuk bersaing, kita pasti tidak kalah dan lebih unggul. Sudah saatnya kita menonjolkan motif tradisional daerah, agar tidak selalu diklaim negara lain,"
Diharapkan kepedulian tinggi dari Pemerintah Daerah dan respon positif dari Pemerintah Pusat untuk menjaga agar budaya kita tetap hidup & berkembang sehingga menjadi daya tarik masyarakat luas.



Sabtu, 02 Agustus 2008

Perusahaan Telekomunikasi Mengabaikan Corporate Social Responsibility



02 Agustus 2008

Munzir Baraqah


Pertumbuhan pesat dan perkembangan teknologi tidak seiring dengan kewajiban pelayanan sosial perusahaan telekomunkasi. Mereka bergerak tanpa adanya kontrol dan ukuran yang jelas dari regulator. Jika kondisi ini tidak di kritisi, secara tidak langsung berarti membiarkan ketimpangan komunikasi, informasi dan kesenjangan sosial di bidang telekomunikasi di tengah masyarkat. Kecendrungan instansi telekomunikasi terlihat hanya fokus pada pengembangan bisnis semata. Lalu, meninggalkan kewajiban sosial masyarakat yang terlihat pada pola pergerakan investasi yang hanya berkutat pada sektor infrastruktur saja dan pada saat yang bersamaan mengabaikan azas manfaat.

Mencari Calon Kepala Pemerintahan Yang Pro Lingkungan


02 Agustus 2008
Munzir Baraqah


Bakal calon Bupati Dairi, Ir. Tumpal Sianturi yang mendaftar melalui Partai Amanat Nasional sebaiknya tidak dipilih karena salah satu statemennya yang diduga akan merusak dan menghancurkan hutan lindung, terbukti dari ucapannya pada harian Analisa tertanggal 21 Mei 2008, yaitu “ Jika saja izin pinjam pakai hutan lindung oleh PT Dairi Prima Mineral diterbitkan, keuangan daerah akan signifikan. Seiring eksploitasi yang nantinya dilakukan perusahaan, saya mempunyai obsesi agar perimbangan keuangan pusat & daerah yang sebesar 70%:30% diubah jadi 50%:50%. Saya sendiri sudah pernah menikmati jadi orang senang. Di usia 25 tahun juga sudah punya mercy”.
Apa tanggapan ada dengan komentar seorang bakal Calon Bupati di salah satu kabupaten di Indonesia ini?

Jumat, 01 Agustus 2008

Memasyarakatkan Napi dan Aparat di Lembaga Pemasyarakatan


02 Agustus 2008

Munzir Baraqah


David Nusa Wijaya yang terlibat kasus BLBI, dapat lolos keluar negeri, mengapa ini bisa terjadi? Seharusnya, dan memang harus menjadi tanggung jawab Ditjen Pemasyarakatan sebagai penangggung jawab teknis mengenai persoalan tersebut di Departemen Hukum & Hak Azasi Manusia (Depkumham,) sambil kita merujuk kembali terhadap terpidana DL Sitorus yang beberapa waktu lalu bisa jalan-jalan dengan fasilitas “Business Class” dengan pesawat Garuda menuju Kota Medan.

Ini merupakan kasus yang mencederai keadilan masyarakat dan itu terjadi didepan hidung aparat yang seharusnya bertindak sebagai orang yang memanusiakan masyarakat dan itu juga terjadi dengan melanggar peraturan yang dibuat mereka sendiri untuk mengatur penahanan terpidana mereka sendiri.

Belum lagi masalah-masalah di seputar pemberian remisi yang menunjukkan kegagalan kinerja Ditjen Pemasyarakatan yang harus dipertanggungjawabkan secara hukum. Maka, untuk mencegah larinya para terhukum, maka kita selaku masyarakat yang menginginkan keadilan agar tetap ditegakkan, mendesak keras agar Kejaksaan Agung segera menertibkan proses cegah tangkal (cekal) & sebaiknya Mabes Polri menerbitkan ‘RedNotice’ (surat permintaan) kepada Interpol, terutama menyangkut kasus David ini karena dia pernah melarikan diri & ditangkap Polri diluar negri. Berkaitan dengan itu, masyarakat juga mempertanyakan dengan adanya pola-pola pemotongan hukuman misalnya dari 8 tahun menjadi 4 tahun oleh Mahkamah Agung (MA), kenapa ini bisa dan kerap terjadi?.

Biar tidak terkesan mandul, Komisi Yudisial perlu mengusut hal ini, apakah ada indikasi pengaturan dengan hakim-hakim agung yang memutus perkara ini seraya mendesak pemerintah agar menetapkan hukuman mati tidak hanya bagi pelaku korupsi saja namun juga diberlakukan pada hamba-hamba hukum yang seharusnya menegakkan hukum namun malah mempermainkannya.

Sebenarnya, siapa yang perlu dimasyarakatkan, apakah napi di Lembaga Pemasyarakatan atau Aparat yang mengirim dan memasyarakatkan napi di Lembaga Pemasyarakatan?