Selasa, 30 Desember 2008

Indonesian Destination/Wisata Indonesia (JATIM)

EAST JAVA (PROV. Jawa Timur)


a. History/Tentang

Wisata Religi Gresik

Gresik adalah suatu kota yang berdiri di pesisir pantai. Pada jaman dulu Gresik merupakan tempat persinggahan para pedagang arab. Di Gresik inilah awal mula dari ajaran islam di Indonesia yang dibawa oleh seorang pedagang yang bernama Siti Fatimah Binti Maimun.

Selain mempunyai julukan sebagai Kota Industri, Gresik juga menjadi salah satu kota tujuan wisata religi.

Gresik disebut juga sebagai kota santri, karena penduduknya mayoritas islam dan banyak berdiri pondok pesantren di kota Gresik ini. Selain itu di Gresik ada 5 Wali dari 9 Wali Songo yang dimakamkan di kota Gresik. Oleh karena itu untuk mempelajari Islam lebih dalam anda bisa mengunjungi kota Gresik.



b. Extraordinary/Keistimewaan


c. Location/Lokasi

Di kota ini terdapat Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim yang merupakan salah satu dari 9 wali, penyebar agama Islam pertama di Jawa Timur, dan dimakamkan di Kampung Gapura Gersik.

Sekitar 2 km di sebelah selatan kota, tepatnya di Bukit Giri juga dapat ditemui Makam Sunan Giri, yang juga merupakan salah satu dari 9 wali penyebar agama Islam di pulau Jawa. Upacara peringatan wafatnya Sunan Giri (Haul Sunan Giri) juga dijadwalkan dalam kalender wisata Jawa Timur.

Selain itu juga terdapat Makam Panjang Leran yang merupakan Makam Siti Fatimah binti Maimun. Terletak di Desa Leran, Manyar dengan jarak sekitar 8 km dari Kota Gersik. Obyek-obyek wisata lainnya, meliputi Makam Gapura Kanjeng Tumenggung Pusponegoro di Desa Gapuro, Makam Nyi Ageng Pinatih di Desa Kebongson.

Berjarak sekitar 20 km di sebelah utara Kota Gresik dapat dijumpai Makam Pentung, Makam Sayyid Iskandar, dan Makam Joko Klontang, di Desa Kisik Bungah. Sekitar 4 km sebelah utara Bungah terdapat Komplek Kanjeng Sepuh. Tepatnya di Desa Kauman Sedayu. Di komplek inilah Makam Kyai Panembahan Haryo Soeryo Diningrat, Adipati ke-8 Kadipaten Sedayu dapat diziarahi.

Selain meninggalkan Masjid, Kanjeng Sepuh juga meninggalkan situs penting lainnya yang berupa Telaga Rambit dan Sumur Dhahar. Masing-masing bertempat di Desa Purwodadi dan Golokan. Menurut cerita masyarakat Sedayu, keunikan dari keduanya adalah, pemanfaatannya sebagai air minum dan dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Sedayu, namun sumber mata airnya tidak pernah mengering dan habis walaupun pada musim kemarau.

Setiap hari Jum’at Pahing, makam Kanjeng Sepuh juga selalu ramai diziarahi oleh para peziarah yang datang dari luar daerah. Pada hari inilah puncak keramaian Kota Sedayu. Tradisi ini banyak mempengaruhi mobilisasi ekonomi masyarakat Sedayu. Selain membludaknya pengunjung Pasar Pahing, magnet ini juga mampu menciptakan Pasar Tiban (istilah untuk memahami datangnya para pedagang keliling/tidak tetap dan secara tiba-tiba). Diakhiri dengan Shalat Jum’at di Masjid Besar Kanjeng Sepuh Sedayu, aktifitas di sore hari akan terasa lebih lengang.

Ba’da Shalat Jum’at, anda juga bisa menikmati lezatnya makanan khas Jawa Timur, mulai dari Sego Rawon, Sego Bebek, Sego Krawu, Soto Lamongan dan Sate Madura, dengan minuman Es Legen, Es Dawet, dll. Untuk dapat menikmati semua wisata kuliner tersebut, anda tinggal keluar menuju Pertokoan Kanjeng Sepuh yang terletak berderet di sepanjang Gapura Selamat Datang sampai pintu masuk Komplek Kanjeng Sepuh.

Setelah menikmati santapan makan siang, anda dapat menetukan pilihan perjalanan. Ke arah Kota Tuban, berarti akan melewati Lamongan dan bertemu dengan taman Wisata Bahari Lamongan (d/h Tanjung Kodok), Gua Maharani dan Makan Sunan Derajat. Sementara ke arah Kota Surabaya anda akan memasuki Kawasan Industri di pusat Kota Gresik.

Tepat di perlintasan Surabaya-Gresik-Lamongan-Tuban inilah Kota Sedayu yang mempunyai sebutan Kota Pondokan Cilik (istilah untuk menyebut pesantren anak-anak) dengan berbagai keunikannya dapat dikunjungi.

Obyek - obyek wisata lainnya, meliputi Makam Gapura Kanjeng Tumenggung Pusponegoro di desa Gapuro, Makam Nyi Ageng Pinatih di desa Kebongson, gua kelelawar di desa Pongangan, permandian Tirta Agung di desa Sidomoro, Pesanggrahan pulau Bawean dan sumber air panas di desa Kota Kusuma, danau Kastoba di desa Tambak, pantai Bhayangkara Diponggo di desa Diponggo serta taman laut pulau Noko di desa Daun.


Wisata Religi Gresik

Gresik adalah suatu kota yang berdiri di pesisir pantai. Pada jaman dulu Gresik merupakan tempat persinggahan para pedagang arab. Di Gresik inilah awal mula dari ajaran islam di Indonesia yang dibawa oleh seorang pedagang yang bernama Siti Fatimah Binti Maimun.

Makam Raden Santri

Raden Santri adalah tokoh islam seangkatan dan sekaligus kakak Raden Rachmat (Sunan Ampel). Selain itu beliau merupakan sepupu dari Maulana Malik Ibrahim. Beliau juga disebut Sunan Gresik atau Sayid Ali Murtadho yang dating ke Jawa menyertai ayahnya bernama Syech Ibrahim Asmorogondy untuk menyebarkan agama Islam.

Beliau kawin dengan Putri Madura dan mempunyai anak bernama Usman Haji, selanjutnya Usman Haji setelah dewasa juga meminang putri Madura dan mempunyai putra bernama Dja’far Sodiq atau dikenal dengan Sunan Kudus.

Sebagai tokoh panutan pada masanya, beliau bergelar ROJO PANDITO WUNUT. Raden Santri wafat pada tahun 1317 saka / 1449 M. Makam beliau termasuk makam islam kuno terletak di Desa Bedilan, tepatnya di Jalan Raden Santri, sekitar 100 m sebelah utara alun-alun kota Gresik, sehingga sangat mudah dijangkau. Haul beliau jatuh pada setiap tanggal 15 bulan Muharram.

Makam Sunan Giri

Sunan Giri di masa mudanya bernama Joko Samudro atau Raden Paku, kemudian diberi julukan oleh Sunan Ampel atau Raden Rachmat dengan nama Ainul Yaqin, merupakan putra dari Syekh Maulana Ishaq dengan putrid Raja Blambangan yang bernama Dewi Sekardadau.

Sunan Giri dikenal sebagai salah satu tokoh Wali Songo yang lahir pada tahun 1442 M. Beliau memerintah di Giri Kedaton dengan gelar Prabu Satmoto pd thn 1487 – 1506 M.
Menurut cerita tutur, Sunan Giri sebagai ulama besar mempunyai pengaruh sangat kuat terhadap para wali lainnya, terbukti dari peran beliau menjadi hakim dalam perkara Syech Siti Jenar.

Sunan Giri wafat pada tahun 1428 saka atau 1506 Masehi dan dimakamkan di atas bukit di dalam cungkup berarsitek sangat unik. Makam Sunan Giri terletak di Dusun Giri Gajah Desa Giri Kecamatan Kebomas berjarak sekitar 4 Km dari pusat Kota Gresik. Kompleks makam yang ada di puncak Bukit Giri ini berada di tengah-tengah makam keluarga dan masyarakat Giri. Lokasi tersebut dapat dijangkau dengan mudah oleh transportasi umum, dan di kawasan tersebut tersedia lahan parker yang memadai, kios-kios aneka souvenir serta terdapat fasilitas penunjang berupa Masjid Giri.

Makam Sunan Prapen

Sunan Prapen adalah penerus dinasi Giri keempat. Menurut cerita tutur, Sunan Prapen adalah seorang pujangga besar penggubah kitab ASRAR yang kemudian digunakan sebagai dasar menyusun Jongko Joyoboyo. Di samping itu beliau juga seorang empu (pembuat keris) yang salah satu karyanya terkenal dengan nama keris Suro Angun-angun.
Pada masa Sunan Prapen inilah Giri mengalami masa kejayaan.

Menurut VOC Sunan Prapen sebagai Paus Islam, atau Raja Imam yang mempunyai peran dalam memberikan berkah kepada raja-raja Demak dan Pajang yang baru dinobatkan.
Beliau memiliki pengaruh besar sampai ke Kalimantan, Sulawesi dan Lombok.
Makam Sunan Prapen terletak di Desa Klangonan Kecamatan Kebomas sekitar 400 m di sebelah barat Makam Sunan Giri, dalam sebuah cungkup berarsitektur unik dengan ukiran bernilai seni tinggi.

Makam tersebut terletak satu kompleks dengan makam penguasa Giri berikut, antara lain:
- Panembahan Kawis Guwo (Putra Sunan Prapen)
- Panembahan Agung (Putra Panembahan Kawis Guwo)
Sunan Prapen wafat pada tahun 1605 M, sedangkan haul Sunan Prapen jatuh pada setiap tanggal 15 Syawal.

Keistimewaan makan Sunan Prapen, pada trap jalan menuju makam terdapat sebuah “watu dodok” yaitu batu rata di tengah trap yang diyakini sebagai orang bahwa bagi pasangan suami istri yang belum dikaruniai anak dapat segera mendapat keturunan apabila duduk berduaan di batu itu.

Petilasan Giri Kedaton

Menurut sumber-sumber sejarah tradisional, petilasan ini merupakan kedaton (istana) yang kemudian dikenal dengan sebutan GIRI KEDATON. Giri Kedaton didirikan oleh Sunan Giri pada tahun 1487 M. Dipilihnya lokasi tersebut sebagai Kedaton Giri berdasarkan petunjuk Syekh Maulana Ishaq (Ayah Sunan Giri) atas dasar kesamaan segenggam tanah yang dibawa dari Samudra Pasai.

Petilasan ini banyak didatangi orang sebagai tempat bermunajad, terletak di puncak bukit dngan tanjakan yang relatif curam. Menurut cerita, tempat ini merupakan pengukuhan Raja-raja Islam Demak sampai Pajang. Di tempat ini pula dibangun Masjid dan Pondok Pesantren pertama di Giri, yang kini kesemuanya hanya nampak bekas-bekasnya, termasuk kelengkapan kedaton lainnya berupa batu pelinggihan, kolam wudhu dan dinding pagar kuno.
Petilasan ini terletak di kelurahan Sidomukti Kecamatan Kebomas, sekitar 200 m sebelah selatan makam Sunan Giri

Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim

MAULANA MALIK IBRAHIM dilahirkan di negeri Campa (Kamboja) beliau dari keturunan ulama dan penyiar agama Islam dan yang berjasa bagi umat Islam. Sejak kecilnya mendapat pendidikan agama dan da'wah islam dari ayahnya sendiri (BAROKAT ZAINUL ALAM).

Demikian juga nenek beliau adalah ulama-ulama dan perintis da'wah Islam dari negeri Arab kemudian ke timur ke negeri-negeri Pakistan, India, Malaysia dan Kamboja, dan menetap di sana adalah DJAMALUDIN AL-AKBAR AL-HUSAINI.

Dari kecil Maulana Malik Ibrahim adalah seorang yang cerdas dan alim serta berwatak mulia dan tabah meskipun dalam usianya yang masih muda, beliau adalah seorang yang bijaksana lagi pula berpandangan jauh.

Kemudian sesudah mendapat didikan agama yang tinggi dan tata cara kesopan-santunan dari ayahnya, kemudian pada waktu abad XIII Masehi (801 Hijriah) oleh ayahnya beliau ditugaskan untuk menjalankan da'wah Islam menuju ke Asia Tenggara.

Dengan hati yang tabah beliau dengan kawan-kawannya berangkatlah dengan perahu layer serta membawa barang-barang dagangan untuk bahan perkenalan pada daerah yang akan dikunjunginya. Maka berangkatlah beliau dengan kawan-kawannya dengan perahu layar, melintasi samudra yang luas deburan ombak yang begitu dasyatnya disamping terik matahari yang sangat panas maupun hujan lebat diiringi angin taufan yang keras, namun beliau dalam perjalanan tak pernah mengeluh dan berputus asa bahkan tetap bertekat bulat untuk mencapai maksud dan tujuan satu ialah menjalankan da'wah Islamiyah ke pulau Jawa. Karena itu segala kesulitan dalam perjalanan yang sangat berat itu beliau anggap ringan saja.

Dan akhirnya sampailah tujuannya dipelabuhan Gresik. Justru itulah pelabuhan Gresik merupakan salah satu yang cukup besar pada saat itu di Asia Tenggara dan salah satu Bandar Kerajaan Majapahit.

PERMULAAN BELIAU TIBA DI KOTA GRESIK

Setelah beliau mendarat di kota Gresik dengan kawan-kawannya memilih tempat di sebuah desa di luar kota yang bernama desa ”LERAN” (antara 9 Km sebelah barat kota Gresik).

Maka di desa itulah beliau mulai menjalankan da'wah Islam pada tahun 801 H/ tahun 1392 M. Di samping itu beliau membuka took di desa Romo (3 Km sebelah barat kota Gresik). Dengan memperkenalkan barang-barang bawaannya kepada masyarakat setempat dan ingin juga beliau mempelajari bahasa daerah pada masyarakat di desa itu demi mempermudah dan ingin lancarnya untuk menjalankan da'wahnya.

Maka dengan waktu yang singkat saja, beliau sudah dapat menyesuaikan diri pada masyarakat setempat baik dalam menghadiri upacara-upacara perkawinan dan sebagainya.

Bahkan beliau menjadi juru perdamaian apabila menemui masyarakat yang berselisih antar sesamanya. Untuk itu beliau terkenal dan disegani oleh masyarakat setempat dan sekitarnya, karena besar kewibawaannya, luhur budinya dengan Taufik dan Hidayah Allah SWT sehingga satu persatu mengenal dan memeluk agama Islam sebagaimana yang diajarkan oleh beliau. Dan sejak mereka itu memeluk agama Islam terlihatlah banyak perbedaan-perbedaan budi pekerti maupun dengan tata cara tentang kebersihan pakaian kalau dibandingkan pada sebelumnya

Makam Nyai Ageng Pinatih

Nyai Ageng Pinatih merupakan tokoh wanita Islam, karena beliau adalah ibu angkat yang mengasuh dan membesarkan sekaligus mendidik Raden Paku / Sunan Giri.
Pada jaman Majapahit, Nyai Ageng Pinatih adalah seorang saudagar kaya yang sangat dihormati oleh Raja, terbukti dari pengangkatannya sebagai Syah Bandar Gresik.

Pada umumnya, para peziarah merasa kurang afdhol apabila di makam Sunan Giri tanpa ke makam ibu angkatnya. Makamnya terletak di tengah kota Gresik, tepatnya di Desa Kebungson berjarak sekitar 300 m sebelah utara alun-alun Kota Gresik.
Nyai ageng Pinatih wafat pada tahun 1483 M. haul beliau jatuh pada tanggal 12 bulan Syawal. Beliau sangat masyhur (terkenal) sebagai saudagar yang memiliki sejumlah armada kapal sebagai sarana perdagangan antar pulau dan luar negeri

Makam Siti Fatimah Binti Maimun

Tokoh ini dikenal pula dengan sebutan “PUTRI RETNO SUWARI”. Putra Sultan Mahmud Syah Alam dari Negeri Kamboja ini dengan ikhlas menyediakan dirinya sebagai wanita persembahan untuk mengislamkan Raja Majapahit yang beragama Hindu.
Menurut data sejarah, Leran adalah pesisir utara Pulau Jawa menjadi tempat pertama bermukimnya para perantauan dari Cina, terbukti adanya sisa-sisa kehidupan Bandar abad 10 – 15 M dengan sebutan situs pasucian. Di desa ini terletak Makam Siti Fatimah Binti Maimun, menurut data archeology merupakan makam Islam tertua di Asia Tenggara.

Model makamnya sangat unik, karena berbentuk cungkup dengan dinding dan atapnya terbuat dari batu putih kuno. Kalaupun arsitektur cungkup makam beliau mirip dengan bentuk candi, konon ceritanya cungkup tersebut memang dibangun oleh Raja Majapahit untuk menebus perlakuannya yang kurang bersahabat terhadap utusan Raja Kamboja, padahal ternyata bermaksud baik.

Haul Makam Leran jatuh pada tanggal 15 syawal. Makam ini terletak di Desa Leran Kecamatan Manyar di tepi jalan Daendeles (jalan pantai utara jawa) berjarak sekitar 7 Km dari sebelah barat laut Alun-alun kota Gresik, sehingga sangat mudah dijangkau dengan transportasi umum.

Masjid pertama di desa itu didirikan oleh Maulana Malik Ibrahim sebagai syiar agama Islam. Masjid tersebut mempunyai keistimewaan dengan adanya kolam tempat berwudlu yang dinamakan PESUCIAN. Sampai sekarang masih dipercaya sebagian orang bahwa airnya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Makam Kanjeng Puspo Negoro

Makam Puspo Negoro adalah Bupati pertama yang merupakan sosok penguasa yang mempunyai peran sangat besar terhadap pengembangan agama Islam di Gresik.

Makam Kanjeng Sepuh

Terletak di Desa Kauman Kec. Sidayu berjarak +/- 28 Km dari Kota Gresik melalui jalur Pantura, Gresik – Tuban.
Pada Tahun 1817 seorang bernama Raden Adipati Suryodiningrat, Putra Sayid Abdur Rohman Sinuwun Solo dinobatkan menjadi Bupati di Sidayu, dengan gelar Kanjeng Sepuh Sidayu, karena Alim dan Sakti serta keichlasan beliau sehingga mendapat julukan seorang Bupati dan Wali.

Kawasan Wisata Bukit Sorowiti/Petilasan Pertapaan Sunan Kalijaga

Kawasan wisata bukit surowiti (Petilasan Pertapaan Sunan Kalijaga) adalah sebuah perkampungan kecil yang dihuni oleh +/- 100 rumah tangga, berlokasi di atas bukit yang terjal dengan luas +/- 5 ha. Dengan ketinggian 260 m dari permukaan laut, terletak di Desa Surowiti, Kecamatan Panceng yang berjarak +/- 40 km dari kota Gresik melalui Jalan Pantura Gresik – Tuban atau +/- 3 Km dari Jalan Raya Panceng. Adapun obyek-obyek yang dapat dikunjungi dalam kawasan wisata tersebut:

a. Petilasan Kali Buntung

Di kaki bukit Surowiti terdapat sebuah telaga dan pada tepi telaga ditumbuhi rumpun bamboo. Menurut cerita tutur tempat tersebut pada jaman dahulu merupakan seungai anak Bengawan Solo, yang merupakan tempat R. Sahid (nama asli Sunan Kalijaga) bertapa dan menjaga tongkat Sunan Bonang yang tertancap di tepi sungai (Kali Buntung), akhirnya tongkat tersebut menjadi rerumputan bamboo. Oleh karena itu petilasan tersebut merupakan asal-usul dari sebutan “Sunan Kalijaga” artinya Sunan Penjaga Sungai.

b. Makam Mpu Supa

Menurut cerita penduduk setempat, tempat tersebut merupakan Makam Mpu Supa Mandrangi atau juga disebut Pangeran Sedayu, yaitu seorang “Mpu Linuwih” pada jaman Majapahit. Karya besar beliau berupa Keris Sengkelat, yang merupakan Pusaka tersohor kesaktiannya pada kejayaan Majapahit.
Mpu Supa merupakan adik ipar Sunan Kalijaga dan sekaligus santi Sunan Kalijaga. Banyak orang berziarah ke tempat ini terutama untuk mencari kesaktian dan mencari pusaka (keris).
Di dekat makam Mpu Supa terdapat Goa Macan, yang konon ceritanya sebagai macan peliharaan Ki Singo Wongso (cikal bakal orang Surowito).

c. Makam R. Bagus Mataram

Menurut cerita tutur R. Bagus Mataram adalah seorang punggawa kerajaan Mataram yang kaya. Kemudian meninggalkan Mataram dengan membawa barang kekayaannya menutu Surowiti untuk berguru (nyantri) ke Sunan Kalijaga. Banyak orang yang dating ke tempat ini untuk mencari berkah terutama dalam hal rejeki dan kekayaan.

d. Petilasan Tapa Nguweng (Tapa Kubur) Sunan Kalijaga

Menurut cerita rakyat, tempat ini bekas petilasan Sunan Kalijaga ketika menggembleng diri dengan bertapa ‘nguweng’ atau bertapa dengan mengubur diri seperti orang meninggal.
Banyak orang datang ke tempat ini untuk mencari berkah terutama dalam hal derajat, pangkat dan jabatan.

e. Goa Langseh

Goa ini mempunyai 2 ruangan, yaitu ruang atas dan ruang bawah. Menurut cerita rakyat setempat, ruangan goa yang di bawah dipergunakan Sunan Kalijaga bertapa, sedangkan ruang yang atas ada seperti lantai dari batu berbentuk bulat besar, yang konon tempat ini digunakan sarasehan (pertemuan) para walisongo. Dan di atas goa terdapat tanah datar yang dulunya merupakan tempat latihan olah kanuragan para Santri Sunan Kalijaga. Di dalam ruangan goa yang di bawah ada tetesan air yang tersimpan (dalam suatu tandon kecil), dahulu dipergunakan untuk wudlu, dan sampai sekarang tetasan air itu masih ada, namun kecil. Ada sebagian orang yang percaya bahwa air tersebut sangat bertuah dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Obyek-obyek tersebut berada dalam satu lokasi yang saling berdekatan, sehingga mudah dijangkau dalam waktu yang relatif singkat.
Di kawasan tersebut di samping terdapat obyek-obyek di atas, juga mempunyai panorama yang indah terutama dari atas bukit kita dapat melihat pemandangan laut serta bukit dan hutan yang ada di sekitarnya. Dan pada bulan besar / Dzulhijjah, hari kamis minggu terakhir dilaksanakan upacara tradisi sedekah bumi, di atas bukit tersebut.

Kampung Kemasan

Nama Kemasan di sini masih ada hubungannya dengan status suatu kelompok masyarakat tertentu yang konon ceritanya dari kelompok atau marga “kemas”. Hal ini dapat dilihat dari bangunan-bangunan rumah tempat tinggal kelompok tersebut di daerah kemasan yang bergaya Eropa dan Cina. Gaya Eropa dapat dilihat dari pilar-pilar penyangga atap, jendela dan pintu relatif besar. Sedangkan bergaya Cina dapat dilihat pada atap dan pemakaian warna serba merah.

Sejak didirikan bangunan-bangunan rumah tersebut pada tahun 1909, sejak itulah kompleks ini dinamakan Kampung Kemasan. Kampong ini terletak di Jalan Nyai Ageng Arem-arem Gang III. Obyek yang diamati berupa bangunan-bangunan rumah tinggal terletak di kiri dan kanan gang tersebut sepanjang 200 m. Bangunan rumah tersebut masih terawat dengan baik, karena masih ditempati sebagai rumah tinggal dan bagian atasnya dimanfaatkan untuk budidaya Burung Walet. Untuk sampai ke kampung kemasan tersebut, dari Alun-alun Kota Gresik hanya berjarak sekitar 700 m. Dari Terminal Bus Bunder dapat ditempuh dengan transportasi angkutan umum sejauh 6 Km, menuju Aloon-aloon kota atau depan kantor lama PLN Cabang Gresik, selanjutnya mengikuti petunjuk arah masuk Kampung Kemasan.

Goa Gelang Agung

Goa Gelang Agung terletak di Desa Melirang Kec. Bungah dan jarak antara Desa dari Jl. Raya Bungah – Dukun berjarak +/- 600 m. Goa ini mempunyai mulut yang sangat lebar dan tinggi dengan bagian dalam yang melingkar seperti gelang dan dapat menembus di beberapa tempat yang lain.Goa ini mempunyai panjang kira-kira 4 km dan mempunyai pemandangan seperti pada goa yang lain yang terdiri dari stalaktit dan stalaknit juga dengan batuan kapur yang masih muda.


Kudus

Kudus memiliki potensi wisata alam yang menarik. dikunjungi adalah Air Terjun Montel, Rejenu, dan Rahtawu.

Air terjun montel terletak di sebelah utara Makam Sunan Muria. kira-kira 1,5 km dari pesanggrahan Colo. Air terjun monthel memiliki ketinggian sekitar 50 m.

Rejenu, yang berlokasi di Pegunungan Argo Jambangan sekitar 3 km dari Pesanggrahan Gunung Muria. dapat ditempuh dengan jalan kaki atau dengan ojek dari Pesanggrahan. Yang unik dari Rejenu adalah Sendang Tiga Rasa, yang memiliki tiga rasa yang khas.

-Sumber Air Pertama : mempunyai rasa tawar-tawar masam (Jawa : anyep-anyep asem/kecut) yang bekhasiat dapat mengobati berbagai penyakit.

-Sumber Air Kedua : mempunyai rasa yang mirip dengan minuman ringan bersoda seperti “Sprite” yang bekhasiat dapat menumbuhkan rasa percaya diri dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup.

-Sumber Air Ketiga : mempunyai rasa mirip minuman keras “tuak / arak” yang bekhasiat dapat memperlancar rezeki jika bekerja keras untuk mendapatkannya.

Ketiga jenis air tersebut jika dicampur menjadi satu, rasanya menjadi air tawar.

Rahtawu tempat wisata masih asri, pegunungannya hijau,sungai dingin dan jernih. Bagi pendaki gunung, jalan setapak berliku menuju Puncak Songolikur cukup menyenangkan, sedangkan bagi pecinta panjat tebing atau turun tebing, Rahtawu juga memiliki beberapa tebing . Selain petualangan, Rahtawu juga mempunyai nilai budaya, terdapat petilasan dari cerita pewayangan misalnya Dewi Kunthi, Begawan Sakri, Pandu Dewonoto, Jonggring Saloko, Eyang Semar, Eyang Abiyoso, dll .

Surabaya

Puaskan selera di Primarasa Jl Ahmad Yani166,

Deboliya Ice Cream di Mall Galaxi Ext Lt.4,

Joyoboyo Restaurant di Jl Joyoboyo No 34-36,

Prime Steak di Jl HR Muhammad 41.


Lamongan

Wisata Bahari Lamongan (WBL), Jl. Raya Daenndels, Kec. Paciran, Kab. Lamongan, Jatim. Letaknya tepat di pinggir jalan pantura. Lokasi WBL dilintasi jalur utama pantura yg menghubungkan Jkt-Sby dan juga dilintasi jalur Sby-Cepu-Semarang.

Pantai Tg. Kodok & Gua Istana Maharani yg terletak di pesisir bagian utara Pulau Jawa.

Malang

Jawa Timur Park di Batu, Malang. Disini menyediakan hotel bintang 3 yaitu: Tg Kodok Beach Resort yg bisa menginap 5 sampai 15 orang dalam 1 kamar.

Banyuwangi

Miliki topografi lumayan komplit, mulai dari dataran rendah hingga pegunungan yang tidak hanya untuk ditanami berbagai tanaman industri juga memiliki potensi dalam sektor pariwisata.. Selain kawasan ’segitiga berlian” Kawah Ijen, Pantai Plengkung dan Pantai Sukamade, di Banyuwangi terdapat museum Blambangan, ada kebun Kandang Lembu di Kalibaru, Perkebunan di Kecamatan Glenmore, Kaliklatak yg merintis wisata agro di tanah air yang terletak dilereng gunung Merapi atau 15km sebelah barat Kota Banyuwangi, Kalibendo dan objek agrowisata di Kaliselogiri. Ini semua dapat dilihat di Buku ”Informasi Pariwisata Nusantara” terbitan Dep Kebudayaan dan Priwisata 2005. Di Banyuwangi juga terdapat tiga Taman Nasional yg berfungsi aktif sebagai wahana konservasi flora dan fauna yakni TN Alas Purwo (TNAP) TN Meru Betiri (TNMB), dan TN Baluran letaknya yg sangat strategis, berada di tepi jalan utama Surabaya-Banyuwangi. Yang dihuni sekawanan monyet berekor panjang yg menghuni kawasan seluas 25rb ha itu. TN Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan yg spesifik kering di Pulau Jawa, Terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa, dan hutan yg selalu hijau sepanjang tahun. 40% tipe vegetasi savana mendominasi kawasan TN. Di Padang Rumput Bekol, pengunjung dapat menikmati pemandangan sekelompok banteng dan rusa dengan latar belakang Gunung Baluran (1247 meter diatas permukaan laut). Air Mancur alami dekat pantai terletak di kawasan Pancur yg masih berada. TN Alas Purwo sangat tepat untuk menikmati suara deburan ombak dan melihat binatang liar dari hutan. Pada TN Alas Purwo terdapat beberapa goa yg digunakan sebagai tempat semedi seperti Goa Istana dan Sendang Srengenge berada sekitar 2 km saja dari Pancur. Juga terdapat karang hitam atau disebut Karang Ireng lengkap dengan pantai berpasir gotrinya. Juga Goa Padepokan dan Goa Putri. Juga ada sebuah Pura peninggalan sejarah di TN Alas Puwo ini yg hingga kini masih dipakai umat Hindu untuk upacara Pagerwesi setiap 210 hari sekali.. Juga bisa melihat dari pos Sadengan, padang penggembalaan seluas 80 ha. Berjarak 20 km dari kota Banyuwangi ada Pulau Tabuhan yg luasnya hanya 5 ha dan memiliki pemandangan taman laut yg indah dengan batu karang dan tumbuhan laut. Di dekat desa Ketapang, kecamatan Giri, hamparan pasir putih Pantai Watu Dodol begitu indahnya bahkan bisa melihat pulau Bali yg hanya dipisah oleh selat Bali dari Banyuwangi.


d. Access/Akses

Di propinsi Jawa Timur, penyeberangan Ketapang – Gilimanuk tersedia 24 kapal yang dikelola oleh 10 perusahaan. Penyeberangan Ujung – Kamal tersedia 17 kapal dan dikelola oleh 6 perusahaan. Penyeberangan Jangkar – Kali Anget (2 kapal), Kali Anget – kep. Sapudi (1 kapal), Kali Anget – Kangean ( 2 kapal), Gresik – Bawean ( 6 kapal).

Sedang penyeberangan antar pulau seperti penyeberangan Surabaya – Banyuwangi, Surabaya – Balikpapan, Surabaya – Maumere, Surabaya – Balikpapan lewat Batu Licin, Surabaya – Sampit, Surabaya – Kupang lewat Ende, Surabaya – Kumai, keseluruhannya ada 16 kapal yang tersedia.

e. Ticketing/Harga Tiket


f. Accomodation & Other Facilities/Akomodasi & Fasilitas Lainnya

WAKIL Tour & Travel Internasional juga menyediakan paket tour 3 hari untuk ziarah ke makam 9 wali dengan perincian perjalanan sebagai berikut:

Hari pertama / Jumat
- Berangkat dari Jakarta hari jumat pagi pukul 6 wib, menuju kota Cirebon
- Ziarah di makam Sunan Gunung Jati Cirebon, dilanjutkan Sholat Jum'at dan makan siang
- Setelah makan siang dilanjutkan menuju makam Sunan Kalijaga di Kadilangu Kab. Demak
- Istirahat dan bermalam di kota Kudus

Hari kedua / Sabtu
- Pukul 6 Wib ziarah ke makam Sunan Kudus dilanjutkan ke makam Sunan Muria
- Setelah Sholat dhuhur dan makan siang perjalanan dilanjutkan ke Makam Sunan Bonang di kota Tuban dan Sunan Drajat di Paciran, Lamongan
- Peserta bermalam di kota Gresik

Hari ketiga / Minggu
- Ziarah ke makam Maulana Malik Ibrahim dan makam Sunan Giri di Gresik
- Setelah Sholat dhuhur dan makan siang, melanjutkan perjalanan ke makam Sunan Ampel di Surabaya

Harga mulai dari Rp 2,5 jutaan

Harga sudah termasuk :
- Hotel
-
Makan
selama acara tour
- Tour Leader / Guide
- Bonus Tour tambahan ke Jokjakarta pada hari ke empat / Senin

Tidak ada komentar: